Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Heboh Festival Bau Nyale 2018 di Lombok

Lombok terkenal akan salah satu wisata budaya juga lho. Tidak semata soal wisata pantai yang indah dan juga snorkeling. Ada juga salah satu festival yang menarik, yaitu festival bau nyale. Seperti apakah festival bau nyale itu? Simak video keseruan festival bau nyale 2018 ini.

Sejarah Bau Nyale

Dari situs mobillombok.com, kami mendatkan fakta menarik seperti dibawah ini.

Tradisi Bau Nyale sendiri dinilai sebagai tradisi yang sakral bagi masyarakat setempat. Tak hanya sakral, tradisi turun temurun ini rupanya memiliki legenda yang unik. Secara singkat, untuk melestarikan tradisi kuno tersebut masyarakat diminta untuk menangkap cacing Laut Lombok.

Untuk apa cacing-cacing yang sudah ditangkap? Dan seperti apakah legenda pada tradisi Bau Nyale? Agar tidak semakin penasaran, yuk baca informasi dibawah ini. Asal Usul Tradisi Sakral Bau Nyale

Tradisi unik dan sakral bernama Bau Nyale memiliki sejumlah makna. Bau bagi masyarakat Lombok diartikan sebagai aktivitas menangkap ikan. Kata Bau sendiri bila ditelusuri lebih jauh merupakan bahasa Sasak. Sementara kata Nyale diartikan sebagai jenis cacing laut yang konon biasa hidup diantara celah bebatuan karang di dasar permukaan laut.

Dari penggabungan kedua kata, tradisi Bau Nyale selalu berkaitan dengan kegiatan pemburuan cacing laut yang cantik serta berwarna warni. Menariknya, cacing yang diburu hanya muncul satu tahun sekali.

Ads, ingin ke Lombok, see lombok tour by First Lombok

Bila dilihat dari sejarahnya, legenda yang membuat masyarakat mengadakan tradisi Bau Nyale ialah legenda Putri Mandalika. Sosok Putri Mandalika dahulu dikenal sebagai seorang putri yang sangat cantik dan bijaksana. Ia juga merupakan putri dari salah satu kerajaan besar di Pulau Lombok.

Adapun Raja Tonjang dan Dewi Serantinglah yang diketahui menjadi raja dan ratu yang mana melahirkan putri cantik tersebut. Karena Putri Mandalika sangat cantik, siapa saja yang melihatnya pasti akan tertarik. Bahkan kecantikannya telah menjadi bumerang bagi sosok Putri Mandalika.

Dalam legenda pada tradisi Bau Nyale, banyak pangeran dari berbagai macam kerajaan di Lombok ingin meminangnya. Beberapa pangeran dari kerajaan Johor, Lipur, Kuripan hingga Daha bahkan juga ikut andil untuk menjadikan Putri Mandalika sebagai istri. Akan tetapi, Putri tidak ingin memilih salah satu dari semua pangeran yang mengajukan lamaran padanya.

Bila ia memilih salah satu, ia takut akan terjadi peperangan di tanah kerajaannya. Pada akhirnya sang putri mempunyai cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sang putri Mandalika kemudian mengundang seluruh pangeran menuju bibir pantai.

Di pantai Kuta, Lombok tersebutlah sang Putri Mandalika memberanikan diri untuk menerima seluruh pinangan pangeran dari berbagai macam kerajaan. Setelah menerima pinangan, sang putri melompat ke dalam laut. Beberapa saat setelah itu, di pantai tersebut keluarlah cacing yang diketahui sebagai cacing Nyale.

Itulah asal muasal tradisi Bau Nyale di Lombok. Konon, masyarakat lokal percaya bahwa cacing berwarna-warni itu adalah penjelmaan dari seorang putri cantik bernama Mandalika.

Tulisan caption dari halaman youtube ini tentang video festival bau nyale 2018 ini.

festival bau nyale atau upacara Bau Nyale merupakan sebuah peristiwa dan tradisi yang sangat melegenda dan mempunyai nilai sakral tinggi bagi Suku Sasak, Suku asli Pulau Lombok. Keberadaan pesta bau nyale ini berkaitan erat dengan sebuah cerita rakyat yang berkembang di daerah Lombok Tengah bagian selatan.

Posting Komentar untuk "Heboh Festival Bau Nyale 2018 di Lombok"